Terkadang aku bertanya pada senja apakah engkau hanya tipuan semata
Terkadang aku terdiam pada malam apakah kelam selalu menyelimuti
Tapi kilau mentari menyadarkan ku selalu ada sinar setelah itu
Mimpi, harapan, putus asa hal yang biasa
Hal yang biasa tergambar dan menari di dalam hati
Mimpi itu nyaris sama dengan putus asa tipis
Menyerah adalah titik selanjutnya titik akhir putus asa
Tapi mimpi selalu membekas di hati dan tinggallah kita yang menari
Begitulah hidup, ada yang pergi, datang
Ada yang menipu atau yang ditipu
Bagiku itu hal yang wajar layaknya cerita di negeri dongeng
selalu ada ibu peri dan nenek sihir
Selalu ada pangeran berkuda putih
tetapi juga ada putri tidur yang senantiasa menunggu
Hidup itu seperti pilihan yang tak pernah berhenti memilih
Memilih tetap menunggu hujan reda atau menari dibawah derainya
Takdir itu pilihan, pilihan diantara banyak konsekuensi
Pilihan dimana menjadi ibu peri ditengah banyaknya nenek sihir
Pilihan dimana kamu harus tetap menjadi ibu peri walau kamu tetap ingin menjadi cinderella
Senja di langit Dramaga
Bogor, 12 Juni 2014 di tengah penatnya sesi UAS dan laporan yang tak kunjung henti :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar