Kamis, 12 Juni 2014

Senja di Langit Dramaga

Terkadanng aku bertanya pada hujan apakah ada pelangi setelahmu
Terkadang aku bertanya pada senja apakah engkau hanya tipuan semata
Terkadang aku terdiam pada malam apakah kelam selalu menyelimuti
Tapi kilau mentari menyadarkan ku selalu ada sinar setelah itu 

Mimpi, harapan, putus asa hal yang biasa 
Hal yang biasa tergambar dan menari di dalam hati
Mimpi itu nyaris sama dengan putus asa tipis
Menyerah adalah titik selanjutnya titik akhir putus asa
Tapi mimpi selalu membekas di hati dan tinggallah kita yang menari

Begitulah hidup, ada yang pergi, datang 
Ada yang menipu atau yang ditipu
Bagiku itu hal yang wajar layaknya cerita di negeri dongeng
selalu ada ibu peri dan nenek sihir
Selalu ada pangeran berkuda putih 
tetapi juga ada putri tidur yang senantiasa menunggu

Hidup itu seperti pilihan yang tak pernah berhenti memilih
Memilih tetap menunggu hujan reda atau menari dibawah derainya
Takdir itu pilihan, pilihan diantara banyak konsekuensi 
Pilihan dimana menjadi ibu peri ditengah banyaknya nenek sihir
Pilihan dimana kamu harus tetap menjadi ibu peri walau kamu tetap ingin menjadi cinderella 


Senja di langit Dramaga
Bogor, 12 Juni 2014 di tengah penatnya sesi UAS dan laporan yang tak kunjung henti :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar