Sabtu, 27 Desember 2014

Awan Mendung

Awan mendung selalu menyelimutinya, seperti duka yang tak kunjung padam
Derai hujan nampaknya selalu membayanginya hingga pelangi enggan berjumpa
Awan mendung itu laksana tembok raksaksa penghalang marabahya
Tapi tanpa disadari awan mendung itu justulah bahaya

Awan mendung itu datang lagi, bagai mau tak mau menurunkan hujan
Entah mengapa awan itu tak kunjung pergi, hilang atau enyah dari dirinya
Mungkin karena terlalu banyak air yang mengisi celahnya 
atau belum ada yang sempurna bisa menghilangkan air di dalamnya, entahlah

Awan mendung itu tak kunjung pergi, padahal sang surya telah mengisyaratkannya
Sang Surya hanya ingin dia kembali, kembali layaknya dulu
Bahkan Pelangi rasanya lelah untuk berkata sebentar lagi
Tak ada mendung, tak ada hitam dan tak ada kelam

Awan mendung menyapa lagi, entah siapa yang disapa
Bahkan hati sang surya bagai terkoyak  setiap kali dia datang
Awan mendung entah mengapa kau hanya mengganggu
Satu harap sang surya agar pelangi cepatlah datang 


Di sudut rahasia di tengah awan yang mulai mendung, 28 Desember 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar